Terapi OHO
Ada 5 golongan antidiabetik oral yang
dapat digunakan untuk penderita diabetes mellitus:
Penghambat enzim α-glikosidase
Obat ini digunakan untuk memperlambat absorpsi
polisakarida, dekstrin, dan disakarida di intestine. Akarbose misalnya, dapat
digunakan sebagai monoterapi pada DM usia lanjut atau DM yang glukosa
postprandialnya tingggi. Biasanya obat ini digunakan bersama antidiabetik oral
lain dan atau insulin.
Efek samping yang ditimbulkan:
·
Malabsorpsi
·
Diare
·
Flatulen
·
Abdominal
bloating
Sulfonylurea
Obat golongan
ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas, mengurangi kadar glukagon dalam
serum, meningkatkan pengikatan insulin pada jaringan target dan reseptor dan
merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan normal atau kurang,
namun masih boleh diberikan kepada pasien dengan berat badan lebih. Untuk
menghindari hipoglikemi berkepanjangan pada berbagai keadaan seperti orang tua,
gangguan faal ginjal dan hati, penyakit kardiovasa, tidak dianjurkan
sulfonilurea seperti klorporamid.
generasi I :
tolbutamid,tolazamid,asetoheksimid,dan
klorpropamid
generasi II : gliburid,glipizid,glikasid,glimepirid
-
Tolbutamid
Masa paruhnya sekitar 4-7 jam. Dimetabolisme di hepar
menjadi karboksitolbutamid dan di ekskresi melalui ginjal
-
Tolazamid
Masa paruhnya
sekitar 7 jam. Absorpsinya lambat dan di metabolism di hepar menjadi
p-karboksitolazamid, 4-hidroksimetiltolazamid dan senyawa lain yang dapat
menyebabkan hipoglikemia yang cukup kuat.
-
Glipizid
Waktu paruh
waktu paling cepat 2-4 jam, sebaiknya diminum 30 menit sebelum makan pagi,
karena absorpsinya mengalami penundaan jika ditelan bersamaan saat kita makan.
Dikontraindikasikan pada pasien yang menderita gangguan hepar atau renal.
-
Glyburid
Dimetabolisme di
hepar dan menghasilkan efek hipoglikemi yang sangat rendah, memberikan dosis
diatas 20 mg/d tidak direkomendasikan. Kontraindikasi sama dengan glipizid.
-
Glimepirid
Masa paruh waktu
5 jam, dengan dosis 1 mg sudah sangat efektif dan dosis maksimum harian sebesar
8 mg. Diminum 1 hari sekali, dimetabolisme di hepar sampai menjadi produk
inaktif.
Pemberian
sulfonilurea generasi 2 memiliki efek hipoglikemia 100x lebih besar dari
generasi 1. Meski masa paruhnya pendek, yakni sekitar 3-5 jam. Tapi efek
hipoglikemiknya berlangsung 12-24 jam. Sulfonilurea tidak boleh diberikan
sebagai obat tunggal pada pasien DM juvenil, pasien yang kebutuhan insulinnya
tidak stabil, DM berat, DM kehamilan dan keadaan gawat dan juga hati-hati pada
pasien dengan gizi buruk.
Efek samping :
§
Hipoglikemia bahkan sampai koma, sering
terjadi pada pasien usia lanjut dengan gangguan funsi ginjal dan hepar.
§
Mual
§
Muntah
§
Diare
§
Gejala hematologik, misalnya leukopenia
dan agranulositosis.
§
Susunan saraf pusat yang berupa vertigo, bingung, ataksia, dan
sebagainya.
§
Mata
§
Hipotiroidisme
Glinid
Ø Mekanisme
kerja mirip sulfonilurea, dengan penekanan
pada meningkatkan sekresi insulin pada fase pertama.
Ø 2
macam : Repaglinid ( derivat as.
Benzoat) dan Nateglinid (
derivat fenilalanin)
Ø Diabsorbsi
cepat ( 1 jam) setelah pemberian oral, dan diekskresi cepat oleh hati.à
kontrol perjalanan glukosa post prandial.
Ø Digunakan
tepat sebelum makan à
cegah hipoglikemia
Ø Hati-hati
pada gangguan hati
Ø Digunakan
pada pasien dengan alergi sulfur atau sulfonilurea
Metformin
Menurunkan produksi gula di hepar ,
meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan adipose terhadap insulin, stimulasi glikolisis secara langsung dalam jaringan,
melambatkan absorbsi glukosa dari saluran cerna dan memperbaiki ambilan glukosa
perifer. Metformin tidak
merangsang atau menghambat perubahan glukosa menjadi lemak sehingga pada pasien
diabetes yang gemuk dapat menurunkan berat badan.
Metformin dapat diminum pada waktu makan. Obat ini
dapat diberikan pada pasien DM yang tidak memberikan respon terhadap
sulfonylurea atau diberikan seebagai
terapi kombinasi dengan insulin atau sulfonylurea.
Efek samping:
§ Mual
§ Muntah
§ Diare
§ Kecap logam (metallic taste)
§ Pada pasien dengan gangguan fungsi
ginjal atau system kardiovaskuler dapat menimbulkan peningkatan kadar asam
laktat dalam darah, sehingga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam
cairan tubuh.
Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada kehamilan,
pasien penyakit hepar berat, penyakit ginjal dengan uremia, penyakit jantung
kongestif dan penyakit paru dengan hipoksia kronik.
Thiazolidinedion (Penambah Sensitifitas Insulin)
·
2 Anggota
: Rosiglitason, dan Pioglitason
·
Mekanisme Kerja :
berikatan dengan PPAR-γ, suatu reseptor sel otot dan sel lemak à menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan
jumlah protein pengangkut glukosa à meningkatkan ambilan glukosa di perifer
·
Kontra
indikasi: gagal jantung kelas I-IV à memperberat edema/retensi cairan. Gangguan hati
·
Pemantauan
fungsi hati berkala
Cara Pemberian OAD
©
Sulfonilurea
generasi I&II : 15-30menit sebelum makan
©
Glimepirid
: sebelum/sesaat sebelum makan
©
Repaglinid,
Nateglinid : sesaat/ sebelum makan
©
Metformin:
sebelum / pada saat/ sesudah makan
©
Penghambat
glukosidase alfa: bersama makan suapan pertama
©
Tiazolidindion
: tidak bergantung pada jadwal makan
Terapi Insulin
Insulin diberikan pada keadaan :
n Penurunan
berat badan yang cepat
n Hopedrglikemia
berat disertai ketosis
n KAD
n Hiperglikemia
HONK
n Hiperglikemia
dengan asidosis laktat
n Gagal
kombinasi OHO dosis hampi maksimal
n Stres
berat
n Kehamilan
dengan DM
n Kontraindikasi
atau alergi terhadap OHO
Insulin diberikan melalui injeksi :
a.
Intravena
b.
Intramuskuler
c.
Subkutan
à biasanya untuk penggunaan jangka panjang.
·
Biasanya untuk DM tipe 1.
·
DM
tipe 2 yg tidak dpt diatasi dengan
diet maupun OHO
·
DM
pasca pankreatektomi
·
DM
gestasional
·
DM
dengan ketoasidosis
·
Koma
nonketosis
·
praoperasi
Klasifikasi preparat insulin :
1.
Lama kerja
a.
Kerja cepat (rapid acting insulin)
·
Contoh:
insulin reguler
·
menurunkan
kadar gula dalam waktu 20 menit, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan
bekerja selama 6-8 jam.
·
digunakan
oleh penderita yang menjalani beberapa suntikan setiap harinya dan disuntikan
15-20 menit sebelum makan.
b.
Kerja sedang (intermediate acting insulin)
·
Contoh:
insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan
·
Mulai
bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimum dalam waktu 6-10 jam dan
bekerja selama 18-26 jam.
·
bisa
disuntikan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat
disuntikan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan sepanjang malam
c.
Kerja lambat (short acting insulin)
·
Contoh:
insulin suspensi seng yang telah dikembangkan.
·
Efeknya
baru timbul setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam
Macam Insulin
|
Merek Dagang
|
Efek puncak (jam)
|
Lama kerja (jam)
|
Rapid acting
|
Humalog, Apidra, Aspart
|
1-2
|
4-6
|
Short acting
|
Actrapid, Humulin-R
|
2-4
|
6-8
|
Intermediate acting
|
Insulatard Human, Monotard Human,
Humulin-N
|
4-12
|
18-24
|
Long acting
|
Lantus
|
Peakless
|
24
|
Premixed insulin
|
Mixtard 30/70, Humulin 30/70,
Humalog Mix 25
|
2-8
|
14-15
|
2.
Asal spesies
a.
Human
insulin à merupakan hasil teknologi rekombnan DNA. Dalam
larutan yang cair, lebih larut dari porcine karena adanya treonin (di tempat
alanin) dan punya ekstra gugus hidoksil.
b.
Porcine
insulin à dari sapi / babi
Efek samping insulin
a.
Hipoglikemi,
Terjadi bila :
·
dosis
insulin terlalu besar
·
tidak
tepatnya waktu makan dengan watu tercapainya kadar puncak insulin
·
ada
faktor yang meningkatkan sensitivitas insulin, misal: insufisiensi adrenal/pituitari,
kerja fisik berlebihan
b.
Reaksi
alergi dan resistensi, Akibat:
·
Ada
bekuan atau terjadi denaturasi preparat insulin
·
Kontaminan
·
Sensitif
terhadap senyawa yg dtambahkn pada proses formulasi preparat insulin (misal Zn2+,
protamin, fenol,dll)
c.
Lipoatrofi
dan lipohipertrofi
d.
Edema
à akibat retensi Na+ / peningkatan
permeabilitas kapiler akibat kontrol metabolik yg tidak adekuat. Umumnya
terjadi pada gangguan fungsi jantung atau ginjal.
e.
kembung
abdomen, gagguan visus.