Pages

Jumat, 13 April 2012

Patofisiologi Batuk

©       Mekanisme
Rangsang
Reseptor  (serabut saraf non mielin halus di dalam laring, trakea, bronkus, bronkiolus)
serabut aferen pada cabang nervus vagus mengalirkan dari laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus
Pusat batuk (di medula oblongata, dekat dengan pusat pernafasan dan pusat muntah) oleh serabut eferen nervus vagus
Efektor


©       Tahapan

1.      Fase iritasi
Iritasi pada salah satu saraf sensori nervus vagus di laring,trakea, bronkus / serat afferen cabang faring dari nervus glossopharingeus dapat menimbulkan batuk. Membawa impuls ke medula oblongata
2.      Fase inspirasi
Terjadi kontraksi otot abduktor kartilago arytenoideus yang mengakibatkan glotis secara refleks terbuka lebar. Volume udara yang diinspirasi berkisar antara 200-3500 ml di atas kapasitas residu fungsional
3.      Fase kompres
Terjadi kontraksi otot adduktor kartilago arytenoideus yang mengakibatkan tertutupnya glotis selama 0,2 detik. Pada fase ini tekanan di paru dan abdomen akan meningkat 50-100 mmHg
Batuk dapat terjadi tanpa oenutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu meningkatkan tekanan intratoraks walaupun glotis tetap terbuka
4.      Fase ekspirasi
Glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot ekspirasi sehingga terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi disertai dengan pengeluaran benda-benda asing

©      Komponen
a.       Reseptor Batuk à Berupa serabut saraf non mielin halus yang terletak di dalam dan di luar rongga toraks. Sebagian besar ada di laring,trakea,karina dan daerah percabangan bronkus
b.      Serabut saraf aferen
N. Vagus (laring,trakea,bronkus,pleura,lambung,telinga)
N. Trigeminus mengalirkan rangsang dari sinus paranasalis
N. Glossopharyngeus mengalirkan rangsang dari faring
N. Frenikus mengalirkan rangsang dari perikardium dan diafragma
c.       Pusat Batuk à Berada di medulla, dekat pusat pernafasan dan pusat muntah
d.      Serabut saraf eferen à N.vagus, n.frenikus, n.intercostal,n.trigeminus,n.facialis dll dibawa menuju ke efektor
e.       Efektor à Terdiri dari otot-otot laring,trakea,bronkus,diafragma,otot-otot intercostal dll. Di daerah efektor inilah mekanisme batuk terjadi


©      Macam
*      Berdasarkan waktu
o   Batuk Akut : adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari serta dalam satu episode.
o   Batuk kronis : merupakan kelanjutan dari batuk akut. Terjadi jika sudah lebih dari 14 hari sampai 3 bulan. Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, TB, dan pertusis.
*      Berdasarkan faktor penyebab
a.       Batu berdahak
o   Batuk berdahak akut karena infeksi disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Misalnya tubercolosa, influenza dan campak.
o   Batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh infeksi, antara lain alergi, asma, atau karena debu, juga bisa karena makanan yang merangsang tenggorokan.
b.      Batuk kering

Tidak ada komentar:

Posting Komentar